The Tale of Garuda Mengguncang Indonesia!

9/19/11



Apakah kamu termasuk salah satu penggemar komik seperti saya? Jika iya, apakah pernah membaca komik-komik Indonesia yang ada? Dan jika jawabannya iya lagi, pastinya kamu tahu dong salah satu komikus Indonesia ini. Is Yuniarto, yang melejit lewat karya awalnya berjudul Wind Rider (dirilis pada tahun 2005 lalu sebagai komik one-shot). Kesuksesan Wind Rider membuat Is Yuniarto memantapkan langkahnya sebagai komikus, dan merilis komik keduanya yang berjudul Knights of Apocalypse (berupa trilogi).



Wind Rider, debut perdana Is Yuniarto

Kedua komik tersebut menuai kesuksesan, bahkan komik Wind Rider pun sampai dicetak ulang, yang dirilis dengan judul Wind Rider: Sky Age pada tanggal 29 September 2010. Tidak sekedar cetak ulang, karena gambarnya di perbaharui, lengkap tambahan halaman yang menunjukkan proses di balik layar pembuatan komiknya (sketsa awal dan beberapa artwork yang tidak sempat dirilis).

Kedua komik tersebut dibuat oleh Is bersama dengan rekan-rekannya (Wind Rider dikerjakan bersama John. G. Reinhart untuk urusan cerita dan background, dan Knights of Apocalypse dikerjakan bersama John. G. Reinhart dan Aswin Agastya). Setelahnya, Is Yuniarto pun membuat komik baru berjudul Garudayana pada tahun 2010 lalu.



Komik ini menceritakan petualangan Garuda yang baru lahir untuk bertemu dengan leluhurnya. Nyawa para Garuda ini terancam karena ada mitos yang mengatakan, jika memakan Garuda maka akan mendapat keabadian. Namun nasib baik mendampingi Garuda kecil ini, karena dia ditemukan oleh seorang pemburu harta karun bernama Kinara, dan memberinya nama Garu. Bersama dengan Kinara dan teman-temannya, Garu pun bertualang untuk mencari para leluhurnya.



Apa yang membuat Garudayana berbeda dibanding kedua komik Is Yuniarto sebelumnya, tak lain adalah para karakter dan setting yang digunakannya, yang diambil dari epik wayang Mahabharata. Tentunya kita tahu bahwa wayang termasuk salah satu budaya warisan leluhur Indonesia, dan di dalamnya ada legenda-legenda Indonesia. Sebenarnya, epik Mahabaratha ini berasal dari India, namun di Indonesia, beberapa karakternya memiliki penokohan yang berbeda, sehingga wayang Indonesia yang mengisahkan epik Mahabharata memiliki keunikan tersendiri.




Hingga saat ini, sudah tiga volume Garudayana yang dirilis (volume ketiga dirilis pada tanggal 6 April 2011 lalu), dan semuanya mendapatkan respon positif dari para penggemar komik. Kamu juga bisa mengunjungi web www.windriderstudio.com dan facebook.com/garudayana untuk memperoleh update informasi Garudayana dan mengenal lebih dekat hasil karya Is Yuniarto. Oh ya, duniaku.net juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan interview eksklusif loh dengan Is Yuniarto, jadi ditunggu saja yah!



Karena mengambil setting epik Mahabharata, sudah pasti karakter-karakter terkenal di dunia wayang hadir di sini. Tapi mungkin akan sedikit berbeda dengan pakem aslinya, dan ada karakter orisinil yang dibuat oleh Is Yuniarto untuk komik ini.


- Kinara

Cewek enerjik pemburu harta karun yang menemukan telur Garuda terakhir di sebuah situs purbakala. Dia pun memutuskan membantu Garu yang mencari para leluhurnya. Menggunakan senjata crossbow untuk melindungi dirinya.

- Garu

Garuda terakhir yang berpetualang untuk menemui leluhurnya. Meski masih kecil, Garu memiliki kekuatan yang luar biasa, dan bisa berubah bentuk tergantung situasi demi melindungi Kinara. Untuk menghindar dari kejaran para pemburu, dia mengubah dirinya menjadi seperti anak kecil.

- Gatotkaca

Tokoh populer di cerita wayang, yang memiliki otot kawat tulang besi. Putra dari Bima, dan kekuatan fisiknya luar biasa (terkenal sakti). Dia juga dikenal sebagai pemburu para Ashura yang bertindak sewenang-wenang dan merusak alam sekitar.


- Semar

Tetua Semar yang bijak, dan menjadi kakek dari Trio Punakawan. Dia juga yang menjadi penasehat para Pandawa. Bahkan tak segan menampar Yudhistira demi menyadarkannya dan bangkit dari rasa bersalahnya.


- Petruk, Gareng, dan Bagong

Trio Punakawan ini tak lain adalah sahabat-sahabat Kirana dan cucu dari Semar. Mengetahui adanya Garu, mereka pun berupaya sekuat tenaga untuk membantu petualangan Kinara dan Garu. Ketiganya mengenakan topeng yang menyembunyikan wajah asli mereka.


- Arjuna

Pria tampan yang menjadi anak ketiga dari Pandawa. Selain tampan, dia juga cerdik serta ahli bertarung menggunakan busur. Saat melawan Antareja, dirinya sempat mengeluarkan salah satu pusakanya yakni Busur Gandeva (atau Gendewa).


- Antareja

Putera dari Bima, salah satu Pandawa. Kemampuannya adalah racun yang dikeluarkan dari dua jari tangan kirinya, serta mampu mengendalikan tanah (berkat cincin Mustikabumi). Dia menyerang Gatotkaca karena pikirannya dikendalikan oleh artefak Kendaliraga, namun berhasil dipatahkan oleh Kinara.

- Yudhistira

Raja Astina sekaligus kakak tertua Pandawa, yang berada dalam masa pengasingan di hutan akibat pernah mempertaruhkan negara Astina beserta rakyatnya di meja judi dan kalah. Masih merasa bersalah atas kejadian tersebut, namun berhasil disadarkan oleh Semar.

- Nakula

Kembaran Sadewa yang termasuk salah satu Pandawa. Di sini diceritakan Nakula tinggal bersama Yudhistira yang sedang hidup dalam pengasingan.

- Karna

Adipati Karna adalah prajurit Astina, yang mendapat tugas untuk mencari Garuda kecil yang baru menetas (alias Garu). Dia tidak segan menggunakan segala cara demi berhasil mencapai tujuannya.


-----

Petualangan Garu dan Kinara di Garudayana membawa mereka ke berbagai tempat eksotis yang belum pernah mereka kunjungi, demi mencari para leluhur Garuda. Pastinya ada beberapa tempat yang berkesan bagi kalian para pembacanya. Berikut adalah tempat-tempat menarik  yang menurut saya memorable alias “Checkpoint” dan diceritakan di dalam Garudayana.
- Desa Tumaritis

Desa yang indah, damai, dan terletak di dekat air terjun besar. Perdagangan adalah komoditas utama desa ini, terlihat dari pasarnya yang selalu ramai. Kinara dan Garu menyempatkan diri singgah di sini untuk mencari informasi mengenai artefak Stempel Raja Kera dan jalan menuju Gunung Risyamuka.

- Hutan Kalpataru

Hutan luas yang ditumbuhi dengan pepohonan berukuran besar. Di dalamnya terdapat jalan rahasia menuju Gunung Risyamuka, yang disebut dengan Sapta Pratala. Jalan rahasia tersebut berupa lorong-lorong bawah tanah, dan salah satu pintu masuknya berupa lubang di akar pohon besar di hutan ini. Shila mengetahui jalan menuju Sapta Pratala, dan mencari rekan untuk mencari harta karun di sana.

- Lembah Para Batara

Lembah tempat reruntuhan purbakala, tempat dimana Kinara menemukan telur Garuda terakhir. Banyak patung-patung besar peninggalan purbakala di sini. Dikabarkan banyak tertinggal harta karun di sini, karena itulah hampir semua pemburu harta karun (termasuk Kinara) ingin sekali mencapai tempat ini.

- Tebing Jasad Sanda Nuai

Petualangan Kinara dan Garu mengantarkannya ke salah satu tempat peninggalan purbakala lain. Di sini mereka menemukan artefak Stempel Raja Kera. Namun ternyata tempat ini menjadi sarang beberapa Ashura yang suka mencari manusia sebagai mangsanya.


1 comments:

V.Harimurti_Almi9hty said...

Keren banget ni kapan buku ini mulai terbit ada versi kartunnya kya naruto gak, tapi kalo buat komiknya tolong tetep pada pakemnya ya. Karena ini bisa untuk mengenalkan budaya ke anak bangsa.

Post a Comment